Riya 'adalah suatu perbuatan mengemalkan ibadah dengan niat untuk mendapatkan bagian dari dunia, berupa pujian, harta, kedudukan dan lain sebagainya. Sum'ah termasuk dalam riya 'dan merupakan salah satu dari perbuatan syirik Asghar atau syirik khafi. Riya 'memiliki dosa yang lebih besar dari pembunuhan dan perzinahan karena ini adalah perbuatan syirik. Allah sendiri mengampuni segala dosa kecuali dosa syirik jika orangnya belum bertobat saat ajal menjelang. Namun kesyirikan dosanya lebih besar dari dosa-dosa selain syirik.
Rasulullah pernah bersabda, seperti yang disampaikan oleh Abu Said Al-Khudri ra yang artinya:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar bersama kami, sementara kami sedang berbincang-bincang tentang dahsyatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. Maka beliau bersabda, "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan menimpa diri kalian dari Al-Masih Ad-Dajjal?" Kami menjawab, "Tentu." Beliau bersabda, "Syirik yang tersembunyi, yaitu seseorang mengerjakan shalat lalu dia membaguskan shalatnya karena ada seseorang yang memperhatikannya. " HR. Ibnu Majah no. 4194 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami 'no. 2607
Motif ibadah pelaku riya 'adalah hanya untuk mendapatkan pujian dan penghormatan dari orang-orang yang ada disekitarnya. Orang tersebut tidak melakukan ibadahnya karena Allah, melainkan karena dilihat oleh makhluk Allah. Oleh karena itu Allah akan mempermalukan orang tersebut di hari kiamat di depan para makhluk. Seperti sebuah hadits dari Abu Sa'ad bin Abu Fudhalah Al-Anshari, yang artinya:
"Apabila Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir pada hari kiamat - yang tidak ada keraguan dalamnya-, maka akan ada seorang penyeru yang menyerukan," Barangsiapa berbuat syirik dalam suatu amalan yang dia kerjakan untuk Allah, hendaknya dia meminta pahalanya kepada selain Allah tersebut. Karena sesungguhnya Allah Maha tidak membutuhkan sekutu. " HR. At-Tirmidzi no. 3079, Ibnu Majah no. 4193, dan Ahmad no. 17215, dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami 'no. 482
Tidak hanya itu, setelah Allah mempermalukannya di depan seluruh makhluk, Allah akan langsung melempar orang tersebut ke neraka jahannam. Itu adalah ancaman bagi dosa syirik, dosa yang menyekutukan Allah dengan tujuan yang lain. Pelaku riya 'adalah mereka yang pertama kali akan merasakan panasnya api neraka, bahkan sebelum para penyembah berhala. Untuk itu karena kejelekan riya 'diatas, sangat wajar jika Rasulullah mengkhawatirkan hal tersebut terjadi pada umat beliau, bahkan melebihi kekhawatiran beliau akan fitnah dajjal.
Praktek pelaku riya `dianggap tertolak dan tidak akan diterima oleh Allah. Rasulullah-Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam-bersabda bahwa Allah Ta'ala berfirman dalam hadits Qudsy, yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan apapun yang dia mempersekutukan Aku bersama selain-Ku dalam praktek tersebut, maka akan saya tinggalkan amalannya dan siapa yang dia persekutukan bersama saya ". HR. Muslim no. 2985 dari Abu Hurairah ra
Backlink Please !
URL |
Code For Forum |
HTML Code |
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content