Go Green vs Global Warming


Pemanasan global (global warming) menjadi topik yang makin hangat untuk dibahas. Beragam forum baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional, dengan begitu serius membicarakan pemanasan global. Sebenarnya upaya mengendalikan pemanasan global jangan hanya sebatas diskusi yang berujung pada laporan dalam segudang file. Hal yang terpenting ialah secara bersama-sama mengambil tindakan dan perbuatan tertentu untuk mengatasinya. Menurut catatan Wikipedia, pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Situs Wikipedia juga menjelaskan meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Sedangkan penyebab pemanasan global yang terpenting ialah efek rumah kaca.
Dalam hal ini segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Sebenarnya terdapat setidaknya 14 cara guna mengurangi pemanasan global. Dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka laju peningkatan suhu Bumi bisa dikurangi :

  1. Jangan berlebihan dalam menggunakan kertas, bahkan kalau perlu hindari. Latar belakangnya ialah bahwa kertas terbuat dari kayu, untuk pengadaannya harus menebang pohon dihutan.
  2. Untuk penerangan di rumah beralihlah dari bola lampu pijar ke lampu hemat energi. Bayangkan, ada berapa puluh milyar bola lampu pijar yang terpasang di rumah-rumah di seluruh dunia, mulai yang berukuran 5 watt sampai lebih dari seratus watt. Untuk penggunaannya jelas memerlukan aliran listrik yang bersumber dari pemanfaatan bahan bakar fosil.
  3. Jika komputer tidak digunakan segera matikan  screen saver yang ada di layar monitor, bagaimanapun dalam penggunaannya memerlukan energi listrik
  4. Dalam menggunakan mobil atau speda motor, selalu memelihara tekanan ban. Hal ini karena ban yang kurang angin (kempes) akan menghambat laju kendaraan dan memerlukan bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak.
  5. Daripada menggunakan AC lebih baik dan lebih sehat, bukalah jendela rumah lebar-laber, supaya sirkulasi dan ventilasi udara berfungsi dengan baik.
  6. Lebih baik dan kebih sehat menggunakan pupuk organik untuk keperluan budidaya tanaman. Karena dalam pemanfaat pupuk kimia seperti Urea berpotensi melepas gas NO2, yang merupakan gas rumah kaca.
  7. Hijaukanlah ruangan terbuka di sekitar tempat tinggal, misalnya dengan menanam rumpun bambu. Vegetasi hijau untuk keperluan fotosintesis menyerap CO2. Sedangkan  rumpun bambu mampu menyerap CO2 sekitar empat kali lebih banyak dibanding jenis vegetasi laiinya.
  8. Manfaatkan kendaraan umum, dengan demikian pemakaian BBM menjadi lebih efisien, karena dalam satu mobil bisa berisi sampai belasan orang. Bandingkan dengan pemakian mobil pribadi, apalagi dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc dan hanya diisi satu-dua orang. Sungguh sangat boros dan mubazir.
  9. Daging sapi memang lezat, apalagi dimasak dalam bentuk rendang padang yang sudah terkenal ke manca negara. Namun ternyata peternakan sapi merupakan sumber gas rumah kaca, bahkan setiap kilogram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama 20 hari.
  10. Batasi pemakaian  kantong plastik (keresek). Plastik merupakan polimer yang  sulit terurai dengan proses dekomposisi alami, bahkan diperlukan waktu ratusan tahun untuk mengurainya didalam tanah. Efek gas rumah kaca yang ditimbulkannya sangat besar besar, dengan demikian menjadi alasan untuk menghindari penggunaannya, kalaupun terpaksa sehemat mungkin.  Bila perlu kalau hendak berbelanja bawa kantong keresek sendiri, jangan minta dari toko atau pedagang.
  11. Gunakan produk lokal atau dalam negeri. Hal ini memperhatikan jalur distribusi suatu produk yang sangat memerlukan transportasi yang menggunakan BBM.
  12. Jalani kehidupan dengan efektif dan  efisien, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.
  13. Lebih cerdas dalam mengemudi, jangan terlalu lama berkendaraan, perpendek jalur tempuh dan hindari kemacetan. Maksudnya untuk menghemat pemakaian BBM, sekaligus mengurangi kontribusi emisi terhadap atmosfir.
  14. Kurangi pembelian baju baru, manfaatkan baju yang ada. Bagaimanapun proses produksi konveksi menggunakan sekian banyak mesin yang sangat tergantung pada keberadaan BBM.

Mulailah dari sekarang berfikir positif dan cemerlang, jalain kehidupan go green. Tidak ada kata susah dan terlambat untuk mengantisipasi terjadinya pemanasan global di seluruh dunia. Melakukan hal kecil  saat sekarang akan berdampak besar bagi puluhan bahkan ratusan  tahun kedepan. Ajarkan kepada generasi penerus supaya menjalani kehidupan yang lebih selaras dengan prinsip kelestarian lingkungan. (Alan Fajri)

0 komentar:

Posting Komentar - Back to Content

 
Selamat datang di Karawang Community, semoga artikelnya bermanfaat untuk kalian dan jangan lupa tinggalkan komentar...